Welcome my friends

Ini adalah dunia baruku yang penuh ide dan warna-warni cerita kehidupan.

Senin, 07 Juni 2010

Makna Di balik Kehilangan

Hari senin kemarin aku mulai bekerja lagi seperti biasa. Meskipun sekarang tanpa dia, tapi aku harus tetap berdiri menjalani hari-hari di kehidupanku yang telah diberikan oleh Tuhan. Alhamdulillah masih ada kekuatan untuk tetap beraktivitas dan berinteraksi dengan orang-orang tanpa memperlihatkan kesedihanku di depan teman-temanku.
Di sore hari ketika waktu menunjukkan pukul 4, seperti biasa setiap hari sampai rabu aku biasakan diri untuk berlatih di gym. Bersama dua orang temanku lainnya aku menuju tempat gym. Di sepanjang jalan kami tertawa dan selalu tersenyum dengan obrolan yang kami sedang bicarakan. Tak terasa sudah sampai di temapt gym langsung menaiki sepeda dan mengayuhnya dan sesekali bercanda dan ngobrol ngalor ngidul bersama temanku. Dan dia pun akhirnya berkata, "perasaan dari tadi sejak berangkat dari kantor sampai sekarang kita tertawa terus ya...". Aku pun dengan jawaban spontan berkata bahwa itu karena ada aku. Karena aku sedang bersedih makanya Tuhan memberikan keceriaan kepadaku lewat kalian sehingga akhirnya aku bisa tertawa lagi.
Aku pun tersadar Allah SWT itu Maha Pengasih, Dia telah mengasihiku ketika aku berada di dalam kesedihan Dia berikan aku teman-teman yang bisa menghiburku dan menyadarkanku akan kebesaran-Nya. Merasa kehilangan sesuatu yang kita sayangi tentu saja akan membuat hati menjadi sedih. Namun perlahan-lahan aku menyadari bahwa jika kita kehilangan sesuatu maka kita harus bisa ikhlas dan ridlo karena aku yakin Allah sudah punya rencana lain untukku dan berbeda dengan yang aku harapkan selama ini tetapi rencana-Nya akan menjadi yang terindah dan terbaik untuk aku ke depannya.
Hari demi hari aku yakin bisa mengatasi rasa sedih ini. Walaupun semalam ketika aku hendak tidur, aku merasakan sesuatu yang hilang dari kebiasaanku sebelumnya. Sempat terbersit lagi kenangan yang membuat hatiku perih itu, tapi dengan sekuat tenaga aku berusaha ikhlas dan membiarkan Tuhan yang mengatur segalanya untukku. Dan akhirnya mataku terpejam juga dengan setetes air mata yang meleleh lewat pinggir-pinggir mataku dan kubiarkan mengering sendiri seiring dengan terlelapnya aku dalam tidur.
InsyaAllah sekarang aku bertekad untuk tetap tegar menjalani perjalanan hidupku ini karena babak demi babak dalam perjalanan hidupku ini adalah seperti pangung sandiwara yang mau tidak mau harus aku lakoni agar hidup tidak berasa hambar namun sebaliknya akan tambah bermakna seiring dengan berjalannya waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar